Search

Polisi Amankan 20 Anak Dieksploitasi Jadi Pengemis di Medan

Polisi Amankan 20 Anak Dieksploitasi Jadi Pengemis di Medan

Medan, CNN Indonesia -- Polisi mengamankan 20 anak korban eksploitasi di Medan, Sumatera Utara. Polisi menyebut 20 anak ini diminta jadi pengemis di pinggir jalan. Mereka digunakan untuk memicu rasa iba pengguna jalan.

Anak-anak yang dieksploitasi tersebut ada yang masih balita, mulai dari yang berusia 1,5 tahun-2 tahun, sebanyak 5 orang. Selebihnya anak berusia belasan tahun atau masih duduk di bangku SD dan SMP.

Kapolrestabes Medan Komisaris Besar Dadang Hartanto mengungkapkan anak-anak tersebut kerap dijadikan pengemis di Simpang Jalan Sei Sikambing, Jalan Kapten Muslim, dan Jalan Gatot Subroto, Medan.

Bahkan, kata dia, anak-anak tersebut masih berada di jalanan untuk meminta-minta hingga pukul 20.00-22.30 WIB.

"Pengungkapan berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa di beberapa titik di Kota Medan terdapat pengemis yang menggunakan anak kecil. Setelah mendapat laporan itu, petugas langsung mengecek di lapangan, dan menemukan mereka di wilayah [Medan] Helvetia. Petugas juga mengamankan lima orang dewasa," kata Kombes Dadang, Kamis (19/9).

Ilustrasi pengemis.Ilustrasi pengemis. (AFP PHOTO / ROMEO GACAD)
Anak-anak tersebut dibawa menggunakan angkutan kota nomor trayek 65 dengan nomor polisi BK 1170 UE dari Jalan Padang, Medan Tembung, ke simpang Sei Sikambing. Mereka digunakan untuk membuat orang merasa iba kemudian memberikan uang.

"Penghasilan mereka dari mengemis di jalanan ini bisa mencapai Rp50.000 per hari. Ini tidak bisa dibiarkan. Jadi ini harus diprioritaskan untuk menjadikan Kota Medan tidak ada pengemis yang mengeksploitasi anak untuk meminta-minta, terutama anak di bawah lima tahun," jelasnya.

Menurutnya, solusi yang bisa dilakukan agar tidak ada lagi anak-anak yang mengemis di jalanan yakni dengan mendatangi rumah mereka untuk mengetahui bagaimana lingkungan tempat tinggal mereka.

"Dengan mendatangi rumahnya, petugas sudah mendata apakah mereka sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah, misalnya program-program yang menunjang perekonomian mereka," jelas Dadang.

Apabila mereka tidak mengindahkan program tersebut, Dadang menyebut ada upaya lain yang lebih tegas untuk menyelamatkan anak-anak tersebut agar ditanggung oleh negara.

"Karena kalau orang tuanya tidak bertanggung jawab atau kalau ini terkoordinir bisa dikenakan trafficking ini person. Upayanya dari soft sampai hard untuk menjaga anak-anak ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih tua, meskipun orangtuanya. Ini kita masih dalami. Ini masih berkisar keluarganya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar S. Lubis mengatakan, dari pemeriksaan sementara secara lisan, anak-anak ini tinggal di Jalan Padang, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung. Pihaknya pun sudah melakukan penilaian dan akan dilanjutkan dengan kunjungan keluarga.

"Apakah termasuk orangtua bertanggung jawab atau tidak? Kalau tidak, akan kita angkat sebagai anak negara untuk dididik di panti yang menangani anak-anak terlantar," tegasnya.

Ia memberi solusi terkait kasus ini. Yakni, pemberdayaan ekonomi dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama.

"Misalnya dengan meningkatkan keterampilan yang menunjang perekonomian mereka. Kita data apakan mereka sudah terima program atau belum, misalnya Program Keluarga Harapan (PKH), BPJS, Kartu atau Kartu Pintar untuk anak-anaknya, akan kita cek," jelasnya.

[Gambas:Video CNN] (fnr/arh)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Polisi Amankan 20 Anak Dieksploitasi Jadi Pengemis di Medan"

Post a Comment

Powered by Blogger.